Kamis, 01 Mei 2014

PERAN PNPM MPd KEC. RANGSANG
DALAM PENGURANGAN TINGKAT KEMISKINAN

                PNPM MPd di Kecamatan Rangsang Tahun Anggaran 2013 melaksanakan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana sebanyak  19 kegiatan. Pola pelaksanaan kegiatan yang bersifat padat karya diharapkan bisa membantu masyarakat desa terutama yang masuk dalam kategori  rumah tangga miskin agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan.
beberapa hal yang membuat pelaksanaan kegiatan pembangunan PNPM MPd bersifat padat karya antara lain :
1.       Sistem pembayaran insentif pekerja dan tukang diutamakan menggunakan sistem harian/HOK (hari orang kerja).
2.       Pada pekerjaan pembesian untuk perkerasan rabat beton, digunakan besi batangan bukan wire mesh sehingga ada item pekerjaan pembesian yang menggunakan pembayaran insentif sistem harian.
3.       Pembangunan sarana dan prasarana yang difasilitasi FK/FT kecamatan adalah pekerjaan sederhana yang bisa dikerjakan masyarakat umum.
4.       Mengutamakan menggunakan teknologi sederhana serta peralatan sederhana dan mengurangi penggunaan alat berat.
5.       Tingkat upah mengikuti standar daerah masing-masing.
6.       Mengutamakan kesetaraan gender dengan menerima pekerja dari kaum perempuan

Di Kecamatan Rangsang pelaksanaan kegiatan fisik dimulai pada tanggal 12 juni 2013 hingga 31 oktober 2013 telah menggunakan 7.261 HOK pekerja dan 1.250 HOK tukang. Dengan total dana disalurkan sebagai pembayaran insentif  Rp 477.575.000,- dengan 129 orang pekerja dan 37 orang tukang.
 

                              Pekerjaan perakitan besi dikerjakan kaum perempuan




Pekerjaan menggunakan peralatan sederhana





Pelaksanaan kegiatan membutuhkan banyak pekerja


                Selain pelaksanaan kegiatan sarana prasarana yang menggunakan sistem padat karya, di kecamatan Rangsang untuk membongkar material yang dibeli dan lansir material juga menggunakan banyak tenaga kerja. Hal ini dikarenakan lansir material dilaksanakan menggunakan gerobak dengan kapasitas 0,5 m3 dan pembongkaran material dari kapal di pelabuhan harus dilaksanakan dengan cara manual. Namun upah bongkar dan lansir ditanggung oleh suplier dan digabungkan dengan harga material.
 

Pembongkaran material menggunakan tenaga manusia




Lansir material menggunakan gerobak dengan kapasitas 0,5 m3


Masyarakat sekecamatan Rangsang menginginkan agar pelaksanaan kegiatan sarana dan prasarana terus berlanjut, karena selain hasil pembangunan dirasakan langsung oleh masyarakat juga dalam pelaksanaan kegiatan banyak masyarakat terbantu dengan munculnya lapangan pekerjaan dari kegiatan bongkar material, melansir hingga pelaksanaan pembangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar