Kamis, 01 Mei 2014


Kenapa Pelaksanaan Fisik Kegiatan di Daerah Perairan
Selalu Terhambat

                Kecamatan Rangsang merupakan salah satu kecamatan yang ikut serta dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan sejak tahun 2008. Pada tahun tersebut, Kecamatan Rangsang bergabung dalam kabupaten Bengkalis dan semenjak pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti, Kecamatan Rangsang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kabupaten termuda di Propinsi Riau ini.
                Berbagai hambatan dan rintangan pelaksanaan kegiatan fisik sarana dan prasarana perlu mendapat perhatian khusus agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar. Diperlukan strategi dan analisa agar dalam perencanaan kegiatan agar dapat meminimalisir berbagai hambatan yang dapat mengganggu Rencana Kerja Tindak Lanjut yang telah disusun oleh tim Fasilitator Kabupaten.
Hal – hal yang dapat menjadi hambatan yaitu :
  1. Tidak ada kendaraan yang bisa membawa langsung material pasir, batu pecah, semen, besi dan material lainya ke lokasi kegiatan langsung tanpa melalui proses bongkar muat dan lansir kecuali lokasi kegiatan di pinggir laut.
 
Proses Bongkar Muat Batu Split

  1. Proses lansir material hanya menggunakan gerobak kapasitas 0.5 m3 pasir/batu atau 10 zak semen.


Lansir Semen hanya 10 zak sekali angkut

  1. Infrastruktur jalan minim, jalan sebagian besar masih merupakan jalan tanah gambut, butuh perjuangan berat terutama musim  penghujan




                                        Kondisi satu – satunya akses yang harus dilewati

  1. Pada daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka, masuk material di pengaruhi oleh pasang surut air laut. Kapal hanya bisa masuk pada saat pasang besar (periode 2-3 minggu) dan kapasitas kapal terbatas 16-20 m3. Daerah tersebut antara lain desa Bungur dan Tanjung Kedabu (dua desa ini mulai TA 2014 tergabung dengan Kec Rangsang Pesisir), Sei Gayung Kiri serta Tanjung Medang (lihat peta). Selain itu, daerah tersebut juga dipengaruhi angin utara yang menyebabkan gelombang air laut hingga 5 meter. Biasanya terjadi pada bulan oktober-januari. Pada bulan tersebut, aktivitas transportasi material pasir, batu dan bahan lainnya otomatis berhenti.


  
Kondisi pantai saat surut, jarak ke pinggir laut terdekat 2 km

  1. Sumber batu hanya satu (1) yaitu Tanjung Balai Karimun. Batu split dari Tanjung Balai Karimun juga menyuplai batu pecah seluruh Kab. Meranti, Dumai, Bengkalis, Inhil, bahkan hingga Singapura. Sehingga pada musim proyek berjalan, sangat sulit mendapatkan batu, bahkan harus menunggu antri hingga 1 minggu.
  2. Sumber pasir hanya berasal dari pasir laut dan sebenarnya sangat tidak layak untuk digunakan sebagai bahan agregat halus untuk pekerjaan jembatan, bangunan dan bangunan struktur yang menggunakan besi tulangan, mempengaruhi korosi pada tulangan dan memperpendek umur pakai bangunan



                                             Keropos akibat penggunaan pasir laut

  1. Dan berbagai hambatan lainnya
PETA RANGSANG


Bagaimanakah dengan progres kemajuan fisik di kecamatan Rangsang dengan berbagai hambatan di atas?
Kecamatan Rangsang pada Tahun Anggaran 2013, melaksanakan 22 kegiatan yang terdiri dari 19 kegiatan perkerasan rabat beton dengan total panjang 16.785 m, 1 jembatan dan 1 gedung pendidikan uk 20x7 m2 dengan dana Fisik mencapai Rp 6.597.895.300,-. Dengan strategi yang lebih baik dari tahun sebelumnya dan pencairan dana daerah yang tidak mengalami hambatan kegiatan PNPM MPd telah berhasil melaksanakan kegiatan dan serah terima prasarana 100% pada akhir bulan Desember 2013.  Semoga tahun anggaran berikutnya dengan perencanaan dan strategi yang lebih baik, progres pekerjaan bisa menyamai daerah/kecamatan yang bisa menyelesaikan kegiatan 100% pada bulan oktober/nopember…


1 komentar: