Minggu, 11 Mei 2014

MATERI PELATIHAN KADER TEKNIS

MENGENAL BAHAN BANGUNAN (I)
SEMEN

Semen merupakan bahan utama struktur bangunan beton yang selalu digunakan dalam kegiatan pembangunan. Dalam pelaksanaan kegiatan sarana/prasarana PNPM MPd, penulis sebagai Fasilitator Teknik Kecamatan selalu menghadapi keluhan dan pengaduan dari masyarakat umum bahkan juga wartawan terkait penggunaan "merk" semen yang di klaim kurang bagus, tidak kuat dan pendapat miring lainnya. Untuk itu penulis berinisiatif untuk memberikan materi pelatihan kader teknis tentang bahan bangunan salah satunya tentang semen.  
Pada umumnya semen yang beredar di propinsi Riau adalah semen Type I dan PCC dengan berat 50 kg/zak. Namun penulis juga menjumpai semen Type II dengan berat 40kg/zak di Kab. Rokan Hilir. Anggapan masyarakat di kec. Rangsang khususnya selalu mengklaim semen dengan merk tertentu seperti tiga roda atau semen padang lebih kuat daripada semen merk bosowa, holchim, andalas ataupun merk lainnya. Semen merk tiga roda/padang disebut juga semen type I padahal pada kemasan semen tersebut terkadang tertulis PCC, atau pada merk lain juga ada tulisan Type I.
Sebenarnya seperti apakah penjelasan type - type semen yang ada di Indonesia? Semen Type berapakah yang cocok untuk daerah rawa dan berhubungan dengan air asin/laut seperti di Kecamatan Rangsang?
Tipe – tipe semen :
1. Semen Portland Type I
Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memakai persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocok dipakai pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0, 0% – 0, 10 % dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat, perkerasan jalan, struktur rel, dan lain-lain
  
2. Semen PortLand type II.
Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa yang memerlukan ketahanan sulfat ( Pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0, 10 – 0, 20 % ) dan panas hidrasi sedang, misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan dibekas tanah rawa, saluran irigasi, beton massa untuk dam-dam dan landasan jembatan.

3. Semen Portland type III
Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.


4. Semen Portland type IV
Adalah tipe semen dengan panas hidrasi rendah. Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi yang memerlukan jumlah dan kenaikan panas harus diminimalkan. Oleh karena itu semen jenis ini akan memperoleh tingkat kuat beton dengan lebih lambat ketimbang Portland tipe I. Tipe semen seperti ini digunakan untuk struktur beton masif seperti dam gravitasi besar yang mana kenaikan temperatur akibat panas yang dihasilkan selama proses curing merupakan faktor kritis.
5. Semen Portland type V
Dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/ air yang mengandung sulfat melebihi 0, 20 % dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
6. Super Masonry Cement
Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick, Paving Block, tegel dan bahan bangunan lainnya.
7. Oil Well Cement, Class G-HSR ( High Sulfate Resistance) .
Merupakan semen Khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan bumi, OWC yang telah diproduksi adalah class G, HSR ( High Sulfat Resistance) disebut juga sebagai ” BASIC OWC” . adaptif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur.
8. Portland Composite Cement ( PCC)
Semen memnuhi persyaratan mutu Portland Composite Cement SNI 15-7064-2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua beton. Struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton, bahan bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, Plesteran dan acian, panel beton, paving block, hollow brick, batako, genteng, potongan ubin, lebih mudah dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian lebih halus.
  
9. Super ” Portland Pozzolan Cement” ( PPC) .
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 15-0302-2004 dan ASTM C 595 M-05 s. Dapat digunakan secara luas seperti :
- konstruksi beton massa ( bendungan, dam dan irigasi)
- Konstruksi Beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat ( Bangunan tepi pantai, tanah rawa) .
- Bangunan / instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih tinggi.
- Pekerjaan pasangan dan plesteran.

Semen Tipe I dan PCC

Kebanyakan masyarakat hanya mengenal satu jenis semen, yaitu semen portland tipe I atau yang sejenisnya. Semen portland tipe I merupakan jenis semen yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat luas dan dapat digunakan untuk seluruh aplikasi yang tidak membutuhkan persyaratan khusus. Contohnya, ketika pemilik rumah atau tukang batu yang sedang mengerjakan proyek atau merenovasi rumah tinggal akan membeli semen di toko bangunan, mereka hanya menyebut semen, tanpa menyebut jenis semen apa yang seharusnya digunakan atau cocok dengan lingkungan pemukiman mereka berada.

Dengan perkembangan industri semen, pabrik semen saat ini memproduksi semen dengan aplikasi yang sama dengan semen tipe I. Semen tersebut dikenal dengan nama PCC (Portland Composite Cement). Semen ini, merupakan suatu variasi Produk semen, yang pada dasarnya merupakan semen potrland tipe I yang dicampur dengan aditif bersifat cementitious. Di Indonesia, PCC diproduksi berdasarkan SNI 15-7064-2004. Bahan campuran untuk PCC di Indonesia pada saat ini sebagian besar menggunakan abu terbang dan bahan-bahan cementitious lainya (dalam jumlah yang lebih kecil), dengan porsi semen portland berkisar 80-85 persen. Mengingat komposisi PCC dapat dikategorikan sebagai suatu variasi semen yang mendukung produksi beton ke arah yang lebih ramah lingkungan.

Untuk mengetahui kekuatan daya lekat masing - masing merk semen, diperlukan uji laboratorium. Pada campuran Beton, jenis dan merk semen, pasir dan batu kerikil ataupun batu pecah/split   dari sumber berbeda akan menghasilkan kekuatan yang tidak sama. Oleh karena itulah di PNPM MPd, dalam menghitung kebutuhan semen, pasir dan kerikil selalu digunakan campuran volume 1:2:3 atau 1:3:5, bukan berdasarkan Karakteristik K225, K125 dan sebagainya.


ABRASI PANTAI DI PULAU RANGSANG
BUTUH PENANGANAN SERIUS

Kabupaten Kepulauan Meranti yang terdiri dari tiga pulau besar yaitu Merbau, Rangsang dan Tebing Tinggi merupakan kabupaten terluar dari Propinsi Riau. Sebagai daerah yang berhubungan langsung dengan lautan lepas, abrasi pantai merupakan masalah pelik yang dihadapi dan butuh penanganan khusus.
Masalah abrasi pantai khususnya di Pulau Rangsang di beberapa titik terjadi hingga 10 meter dalam satu tahun.   Selain akibat gelombang pasang air laut, abrasi ini  juga terjadi akibat gelombang lalu lintas kapal yang rutin melewati selat air hitam. Dampak paling besar akibat Abrasi ini dapat dilihat di desa desa yang behadapan langsung dengan selat Malaka, seperti desa Sungai Gayung Kiri dan Desa Tanjung Medang. Di desa tersebut pada saat surut, jarak pantai dari pinggir tebing hingga lautan mencapai 1 (satu) kilometer. Dan jarak ini terus bertambah akibat daratan yang terkikis.

    Pantai di desa Sungai Gayung Kiri

 Jalan Pelantar di Pelabuhan Tj Samak, tampak cerocok tapak pondasi akibat abrasi

 Tanaman Bakau tidak cukup menahan abrasi  pantai, dibutuhkan tembok penahan tanah


*Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir MSi belum lama ini mengatakan, luasnya sebaran abrasi yang menghantam pulau-pulau terluar menyebabkan Pemkab Meranti kewalahan.
Tidak hanya pada persoalan pembangunan fisiknya, tapi juga program pemberdayaan masyarakatnya. Persoalannya, dampak yang ditimbulkan dari abrasi ini sangat kompleks dan multidimensial.
Untuk itu, Menurut Orang No Satu di Kota sagu ini, upaya penanggulangannya memang seharus melibatkan semua pihak, termasuk shering budget anggaran dengan Pemerintah Provinsi Riau dan Pusat.
”Meranti butuh dukungan alokasi anggaran yang sangat besar untuk menanggulangi abrasi.
Untuk itu, harus ada keterlibatan Pemerintah Riau dan Pusat,'' Kata Irwan.
Bupati Kabupaten Muda itu juga menambahkan, bahwa pihak Pemkab sedang berupaya menyusun program pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan peran swasta* (sumber: riauterkini.com)



 Tembok penahan tanah yang didanai PNPM MPd TA 2011 di desa Penyagun

Butuh perencanaan matang dan pemilihan struktur yang tepat untuk mengantisipasi abrasi pantai ini. Pada Tahun Anggaran 2011, desa Penyagun telah berhasil membangun tembok penahan tanah sepanjang 60 meter, tinggi 2.4 meter dengan biaya Rp 134.475.800,-
Dan sebagai antisipasi runtuhnya tembok penahan akibat abrasi pantai, pada depan dan belakang tembok penahan ditanam pohon bakau dan kayu api-api sebagai stabilitas tanah di masa yang akan datang.



Pemilihan jenis konstruksi Tembok Penahan Tanah yang tidak tepat 

Penulis menyarankan agar tembok penahan dibuat menggunakan material batu belah 20/25 cm yang bisa didapat dari Tanjung Balai Karimun
 Material yang ideal untuk tembok penahan tanah

Kamis, 01 Mei 2014


Kenapa Pelaksanaan Fisik Kegiatan di Daerah Perairan
Selalu Terhambat

                Kecamatan Rangsang merupakan salah satu kecamatan yang ikut serta dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan sejak tahun 2008. Pada tahun tersebut, Kecamatan Rangsang bergabung dalam kabupaten Bengkalis dan semenjak pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti, Kecamatan Rangsang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kabupaten termuda di Propinsi Riau ini.
                Berbagai hambatan dan rintangan pelaksanaan kegiatan fisik sarana dan prasarana perlu mendapat perhatian khusus agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar. Diperlukan strategi dan analisa agar dalam perencanaan kegiatan agar dapat meminimalisir berbagai hambatan yang dapat mengganggu Rencana Kerja Tindak Lanjut yang telah disusun oleh tim Fasilitator Kabupaten.
Hal – hal yang dapat menjadi hambatan yaitu :
  1. Tidak ada kendaraan yang bisa membawa langsung material pasir, batu pecah, semen, besi dan material lainya ke lokasi kegiatan langsung tanpa melalui proses bongkar muat dan lansir kecuali lokasi kegiatan di pinggir laut.
 
Proses Bongkar Muat Batu Split

  1. Proses lansir material hanya menggunakan gerobak kapasitas 0.5 m3 pasir/batu atau 10 zak semen.


Lansir Semen hanya 10 zak sekali angkut

  1. Infrastruktur jalan minim, jalan sebagian besar masih merupakan jalan tanah gambut, butuh perjuangan berat terutama musim  penghujan




                                        Kondisi satu – satunya akses yang harus dilewati

  1. Pada daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka, masuk material di pengaruhi oleh pasang surut air laut. Kapal hanya bisa masuk pada saat pasang besar (periode 2-3 minggu) dan kapasitas kapal terbatas 16-20 m3. Daerah tersebut antara lain desa Bungur dan Tanjung Kedabu (dua desa ini mulai TA 2014 tergabung dengan Kec Rangsang Pesisir), Sei Gayung Kiri serta Tanjung Medang (lihat peta). Selain itu, daerah tersebut juga dipengaruhi angin utara yang menyebabkan gelombang air laut hingga 5 meter. Biasanya terjadi pada bulan oktober-januari. Pada bulan tersebut, aktivitas transportasi material pasir, batu dan bahan lainnya otomatis berhenti.


  
Kondisi pantai saat surut, jarak ke pinggir laut terdekat 2 km

  1. Sumber batu hanya satu (1) yaitu Tanjung Balai Karimun. Batu split dari Tanjung Balai Karimun juga menyuplai batu pecah seluruh Kab. Meranti, Dumai, Bengkalis, Inhil, bahkan hingga Singapura. Sehingga pada musim proyek berjalan, sangat sulit mendapatkan batu, bahkan harus menunggu antri hingga 1 minggu.
  2. Sumber pasir hanya berasal dari pasir laut dan sebenarnya sangat tidak layak untuk digunakan sebagai bahan agregat halus untuk pekerjaan jembatan, bangunan dan bangunan struktur yang menggunakan besi tulangan, mempengaruhi korosi pada tulangan dan memperpendek umur pakai bangunan



                                             Keropos akibat penggunaan pasir laut

  1. Dan berbagai hambatan lainnya
PETA RANGSANG


Bagaimanakah dengan progres kemajuan fisik di kecamatan Rangsang dengan berbagai hambatan di atas?
Kecamatan Rangsang pada Tahun Anggaran 2013, melaksanakan 22 kegiatan yang terdiri dari 19 kegiatan perkerasan rabat beton dengan total panjang 16.785 m, 1 jembatan dan 1 gedung pendidikan uk 20x7 m2 dengan dana Fisik mencapai Rp 6.597.895.300,-. Dengan strategi yang lebih baik dari tahun sebelumnya dan pencairan dana daerah yang tidak mengalami hambatan kegiatan PNPM MPd telah berhasil melaksanakan kegiatan dan serah terima prasarana 100% pada akhir bulan Desember 2013.  Semoga tahun anggaran berikutnya dengan perencanaan dan strategi yang lebih baik, progres pekerjaan bisa menyamai daerah/kecamatan yang bisa menyelesaikan kegiatan 100% pada bulan oktober/nopember…


PERAN PNPM MPd KEC. RANGSANG
DALAM PENGURANGAN TINGKAT KEMISKINAN

                PNPM MPd di Kecamatan Rangsang Tahun Anggaran 2013 melaksanakan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana sebanyak  19 kegiatan. Pola pelaksanaan kegiatan yang bersifat padat karya diharapkan bisa membantu masyarakat desa terutama yang masuk dalam kategori  rumah tangga miskin agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan.
beberapa hal yang membuat pelaksanaan kegiatan pembangunan PNPM MPd bersifat padat karya antara lain :
1.       Sistem pembayaran insentif pekerja dan tukang diutamakan menggunakan sistem harian/HOK (hari orang kerja).
2.       Pada pekerjaan pembesian untuk perkerasan rabat beton, digunakan besi batangan bukan wire mesh sehingga ada item pekerjaan pembesian yang menggunakan pembayaran insentif sistem harian.
3.       Pembangunan sarana dan prasarana yang difasilitasi FK/FT kecamatan adalah pekerjaan sederhana yang bisa dikerjakan masyarakat umum.
4.       Mengutamakan menggunakan teknologi sederhana serta peralatan sederhana dan mengurangi penggunaan alat berat.
5.       Tingkat upah mengikuti standar daerah masing-masing.
6.       Mengutamakan kesetaraan gender dengan menerima pekerja dari kaum perempuan

Di Kecamatan Rangsang pelaksanaan kegiatan fisik dimulai pada tanggal 12 juni 2013 hingga 31 oktober 2013 telah menggunakan 7.261 HOK pekerja dan 1.250 HOK tukang. Dengan total dana disalurkan sebagai pembayaran insentif  Rp 477.575.000,- dengan 129 orang pekerja dan 37 orang tukang.
 

                              Pekerjaan perakitan besi dikerjakan kaum perempuan




Pekerjaan menggunakan peralatan sederhana





Pelaksanaan kegiatan membutuhkan banyak pekerja


                Selain pelaksanaan kegiatan sarana prasarana yang menggunakan sistem padat karya, di kecamatan Rangsang untuk membongkar material yang dibeli dan lansir material juga menggunakan banyak tenaga kerja. Hal ini dikarenakan lansir material dilaksanakan menggunakan gerobak dengan kapasitas 0,5 m3 dan pembongkaran material dari kapal di pelabuhan harus dilaksanakan dengan cara manual. Namun upah bongkar dan lansir ditanggung oleh suplier dan digabungkan dengan harga material.
 

Pembongkaran material menggunakan tenaga manusia




Lansir material menggunakan gerobak dengan kapasitas 0,5 m3


Masyarakat sekecamatan Rangsang menginginkan agar pelaksanaan kegiatan sarana dan prasarana terus berlanjut, karena selain hasil pembangunan dirasakan langsung oleh masyarakat juga dalam pelaksanaan kegiatan banyak masyarakat terbantu dengan munculnya lapangan pekerjaan dari kegiatan bongkar material, melansir hingga pelaksanaan pembangunan.
PNPM MPd HARAPAN DESA
MERASAKAN PEMBANGUNAN


                PNPM Mandiri telah menjadi harapan bagi masyarakat Kecamatan Rangsang dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang masih sangat minim dibandingkan daerah lain. Dengan dana BLM yang sangat besar yaitu 4 milyar pada Tahun Anggaran 2012 dan 7 Milyar (1 milyar dana PNPM Perbatasan) pada Tahun Anggaran 2013, 11.5 Milyar (7.5 Milyar dana PNPM MPd dan 4 Milyar dana MP3KI) pada Tahun Anggaran 2014 semua desa dalam kecamatan Rangsang bisa merasakan pembangunan sarana dan prasarana di masing – masing desa.
                Suatu prestasi yang dapat dibanggakan, dalam dua (2) tahun terakhir yaitu Tahun Anggaran 2013 dan 2014, semua desa yang tergabung dalam kecamatan Rangsang bisa merasakan dana BLM untuk pembangunan sarana dan prasarana. Hal ini lah yang menyebabkan kegiatan PNPM MPd menjadi tumpuan harapan desa untuk merasakan pembangunan terkadang tidak dirasakan desa melalui dana APBN/APBD reguler (ada desa dalam 2 tahun terakhir hanya membangun prasarana melalui dana PNPM).
                Berikut data dana  BLM 3 tahun terakhir di Kecamatan Rangsang :

Tahun Anggaran
Dana BLM
Jumlah Desa Berpartisipasi
Jumlah Kegiatan
Keterangan

Infrastruktur
SPP
2012
Rp 3.004.212.100,-
Rp 995.787.900,-
13 Desa
10

2013
Rp 6.597.895.300
Rp 402.104.700,-
13 Desa
22
1 milyar dana PNPM Perbatasan
2104
Rp 7.500.000.000,-

14 Desa*
17
Belum termasuk dana MP3KI sebesar 4 milyar
* Pemekaran desa